Minggu, 18 April 2010

ISLAM JAYA DI BUMI ALLAH

Judul buku : Santri-Santri Bule
Penulis : Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Penerbit : Remaja Rosdakarya
Cetakan : Oktober, 2004
Tebal : ix + 340 halaman

Bila datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kau lihat manusia masuk agama Allah berbondong-bondong. Maka, bertasbihlah memuji Tuhanmu, dan mohonkanlah ampun kepada-Nya. Sungguh Ia Maha Penerima Taubat (An-Nashr:1-3)
Ayat-ayat di atas merupakan janji Allah berupa kabar baik bagi Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Kabar baik tersebut menunjukkan penyebaran Islam di seluruh semenanjung Arab dan di bagian dunia lain pada kemudian hari. Kini Islam telah dipeluk lebih dari satu miliar manusia, seperlima dari seluruh penduduk dunia. Penyebaran Islam di dunia telah menarik banyak bangsa termasuk banghsa Barat. Dari waktu ke waktu, semakin banyak warga di Barat memeluk Islam. Bahkan banyak yang kini menjadi seorang pendakwah, penulis atau pemikir Islam. Sebagian dari mereka adalah tokoh-tokoh terkemuka seperti Jacques Cousteau (Prancis), Muhammad Ali (Amerika), Yusuf Islam (Inggris), Bilal Cleland (Australia) dan lainnya. Warga Barat yang muslim bersama warga muslin non-Barat kini merupakan bagian integral dari masyarakat dunia yang multicultural di kota-kota besar, seperti New York, Chicago, Los Angeles, London, Paris, Munchen, Sydney dan Melbourne.
Dalam buku ini dikatakan bahwa sudah selama seabad lebih Islam telah menarik jutaan orang Amerika. Menurut sebuah survey, 11.000 orang Amerikamemeluk Islam setiap tahunnya. Sebagian besar adalah orang berkulit hitam. Muhammad Webb adalah orang kulit putih pertama yang memeluk Islam pada tahun 1880an.Perkembangan Islam di kalangan warga pribumi Prancis lebih hebat lagi. Jumlah pemeluk baru Islam di Negara itu jauh lenih banyak daripada Negara Eropa lainnya. Konon, Prancis sempat goncang karena Islam “merajalela” di sana. Proses Reversion (kembali menjadi muslim) adalah proses yang kini lazim di Negara-negara Barat. Dalam tahun-tahun terakhir ini istilah reversion, lebih digunakan dengan istilah conversion (perubahan atau perpindahan agama). Berdasarkan prinsip Islam bahwa semua manusia lahir dalam keadaan Islam, istilah revert lebih tepat digunakan untuk menunjuk orang-orang nonmuslim yang memeluk Islam di kemudian hari. Dalam hadist telah diriwayatkan “Setiap orang lahir dalam keadaan Islam. Orang tuanya-lah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Muslim).
Orang Barat yang pengembaraan spiritualnya dalam menemukan Islam diceritakan dalam buku ini telah mengalami transformasi identitas yang melibatkan kesadaran beragama. Menurut Denzim (1987:11) yang dikutip dalam buku ini, transformasi adalah proses dengan mana seseorang secara aktif memeroleh citra diri yang baru, bahasa diri yang baru, hubungan-hubungan diri yang baru denga orang lain, dan ikatan-ikatan baru dalam hubungan social. Perubahan agama adalah contoh transformasi ekstrem yang nyaris sempurna, misalnya perubahan cara berpakaian modern ke hijab yang tradisional seperti yang dilakukan mualaf-mualaf wanitamerupakan indikasi luar dari perubahan identitas pandangan dunia itu. Bagi kebanyakan pemeluk baru Islam yang ditampilkan dalam buku ini, reverse mereka kepada Islam adalah suatu pemberontakan yang menentang norma-norma masyarakat mereka yang sudah mapan. Tekanan dari keluarg, karib kerabat dan kawan-kawan nonmuslim yang menentang keputusan mereka.
Mungkin sangat berbeda dengan kita yang mayoritas memeluk Islam karena warisan dari orang tua kita. Para revert itu menyadari manfaat dan nilai Islam. Mereka memeroleh keislaman melalui ketekunan dan pengorbanan, karena sebelum memeluk Islam mereka telah mempelajari Islam telebih dulu. Sebagian orang tergugah untu memeluk Islam karena awalnya mendengar tilawah Quran, lantunan adzan, musik Arab, perilaku kaum muslim sampai ada yang melalui mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo, posting comment Anda demi perbaikan