Sabtu, 17 April 2010

Kewarganegaraan

DISKUSI “KEPRIBADIAN WARGA NEGARA YANG BAIK”
Dalam Implementasi, Kendala dan Solusi

Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : I Made Sutera, M.Si


Oleh:
Lini Asri Widiyoto 07204241002
Natiqotul Muniroh 07204241003
Tri Sunu Wardani 07204241007
Uki Wahyu Sasongko 07204241020
Tri Ari Ningsih 07204241021
Riska January 07204241022
Doni Mustafa 07204241024
Dyah Yuni Dewi 07204241025



JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tugas berat adalah membentuk kepribadian warga negara yang baik, yaitu: yang menjalankan kewajiban dan hak dengan seimbang, mempunyai rasa cinta tanah air, sadar bela Negara, dan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara. Tentunya tugas tersebut tidak hanya dilaksanakan secara teoritis sebagai formalitas saja, tetapi agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
A. Implementasi Hak dan Kewajiban
Kewajiban
Setiap warga negara mempunyai kewajiban dan hak yang harus dilkukan secara seimbang. Kewajiban warga negara adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh kita sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab, antara lain:
1. Warga negara mentaati dan menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan.
2. Warga negara wajin ikut aktif dalam kemajuan pembangunan nasional sesuai dengan profesinya.
3. Warga negara wajib ikut serta dalam pembelaan negara dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.
4. Warga negara mematuhi peraturan dan norma yang berlaku.
5. Bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Hak
Hak warga negara adalah suatu yang pantas dimiliki seseorang setelah memenuhi kewajibannya sebagai warga negara. Hak menjadi sarana seseorang untuk mewujudkan keinginannya yang dapat berguna bagi dirinya, masyarakat, bangsa maupun negara. Implementasi dari hak antara lain:
1. Menggunakan hak pilih dan hak suara
2. Mengeluarkan pendapat dan pikiran dengan lisan atau non lisan.
3. Mendapat pendidikan dan pengajaran yang layak.
4. Warga negara dapat hidup dengan aman dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.
5. Berpartisi aktif dalam pemerintahan.
Kendala
Tentunya dalam mengimplementasikan kewajiban dan hak secara seimbang, belum bisa sepenuhnya dilaksanakan karena terdapat kendala-kendala antara laint:
1. Kurangnya kesadaran untuk mengutamakan kewajiban daripada hak.
2. Lemahnya sistem peradilan di Indonesia.
3. Kurang partisipasi aktif dalam pembangunan negara.
4. Kurangnya kesadaran mengamalkan nilai-nilai pancasila.
5. Pengaruh negatif globalisasi yang menimbulkan hedonisme, individualisme dan budaya instan.
6. Kurang meratanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Solusi
Untuk mengatasi kendala-kendala yang muncul, dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Menumbuhkan kesadaran diri untuk mengutamakan kewajiban daripada hak.
2. Menanamkan budaya disiplin.
3. Meningkatkan toleransi dan rasa menghargai terhadap kewajiban dan hak orang lain.
4. Menegakkan lembaga peradilan.
5. Warga negara meningkatkan kerja keras dan berusaha lebih mandiri.
6. Pemerintah lebih peka terhadap kondisi rakyatnya.

B. Implementasi dari Rasa Cinta Tanah Air
Kita mencintai tanah air Indonesia karena kita hidup di tanah Indonesia. Di sana kita lahir, menjalani hidup, mati lalu dikubur. Mengamalkan rasa cinta tanah air harus dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia seluruhnya. Implementasi dari rasa cinta tanah air terlihat dari sikap dan tingkah laku antara lain:
1. Sikap terhadap pluralitas bangsa
a. Menghargai jasa para pahlawan
b. Meneruskan perjuangan pahlawan sesuai dengan bidangnya.
c. Mengisi kemerdekaan dan mempertahankan.

2. Sikap terhadap pluralitas bangsa
a. Menghargai dan menghormati pluralitas bangsa.
b. Toleransi dalam umat beragama dan masyarakat.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan.
3. Sikap terhadap masuknya budaya asing
a. Bangga akan produk atau budaya asli Indonesia.
b. Menerima budaya asing yang masuk sesuai dengan kepribadian Indonesia.
c. Memanfaatkan globalisasi demi kemajuan bangsa dan negara.
4. Sikap terhadap pembangunan nasional
a. Berpartisi aktif dalam pembangunan sesuai dengan kehliannya.
b. Menjalankan kewajiban dan hak secara seimbang dan penuh tanggung jawab.
c. Mendukung pembangunan nasional secara material maupun spiritual.
Kendala
Kendala dalam mengimplementasikan rasa cinta tanah air, antara lain:
1. Kurangnya wawasan dan sikap apresiatig terhadap jasa pahlawan.
2. Adanya konflik antar agama, suku, dan ras.
3. Adanya daerah yang mau memisahkan diri dari NKRI.
4. Kurang rasa percaya diri menggunakan produk lokal.
5. Lunturnya semangat nasionalisme.
6. Pengaruh negatif globalisasi dan lemahnya filter terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia.
7. Kurangnya semangat bekerja keras dalam membangun bangsa.
8. Perilaku konsumtif warga negara terhadap produk import.
9. Kurang pekanya warga negara terhadap lingkungan, masyarakat dan perkembangan iptek.
Solusi
Solusi untuk menanggulangi kendala dalam implementasi rasa cinta tanah air, antara lain:
1. Meluaskan wawasan tentang sejarah Indonesia serta perjuangan para tokohnya.
2. Menjaga kerukunan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Menumbuhkan semangat nasionalisme dalam diri.
4. Bangga menggunakan produk/ budaya asli dan melestarikannya.
5. Menyaring budaya asing yang masuk sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
6. Menerapkan budaya hemat, pola hidup sederhana dan tepa selira antar sesama.

C. Bela Negara
Bela negara adalah aktivitas yang terus menerus dilakukan setiap warga negara yang dilandasi dengan semangat cinta terhadap tanah air dimana warga negara tersebut akan terpanggil untuk ikut serta menanggulangi apa yang dinamakan encaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang datang dari dalam/ luar yang membahayakan negara dalam mencapai tujuan nasional.
Implementasi dari bela negara, antara lain:
1. Aspek hakekat bela
a. Meningkatkan rasa cinta tanah air.
b. Memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. (misal: peduli terhadap sesama masyarakat)
c. Lebih mengutamakan kepentingan negara.
2. Aspek ketahanan nasional
a. Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan.
b. Menjaga keutuhan bangsa.
c. Menghindari konflik antar suku bangsa dan umat beragama.
d. Melawan penjajahan baik dengan perang maupun diplomasi.
e. Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, bangsa dan negara.
f. Mengikuti pendidikan wajib militer.
3. Aspek pembangunan nasional
a. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional sesuai denagn kehliannya.
b. Meningkatkan kemajuan di bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM.
c. Menjaga nama baik bangsa dan negara.
d. Mendukung pembangunan nasional secara material maupun spiritual.
Kendala
Kendala-kendala yang menghambat implementasi dari sikap bela negara antar lain:
1. Keinginan negara besar untuk menguasai Indonesia.
2. Arus globalisasi yang menimbulkan kerawanan politik, ekonomi, social dan budaza.
3. Warga negara yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kurangnya rasa cinta tanah air.
5. Adanya konflik antar agama, suku, dan ras.
6. Adanya gerakan separatis yang terjadi di berbagai daerah.
Solusi
Solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang timbul, antara lain:
1. Mengadakan sosialisasi pemahaman tentang bela negara pada masyarakat.
2. Meningkatkan semangat nasionalisme.
3. Menjaga kerukunan warga negara dalam kehidupan bneragama, bermasyarakat dan bernegara.
4. Meningkatkan ketahanan negara dari berbagai ancaman dari dalam dan luar negeri.
5. Meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan lingkungan, teknologi, negara dan dunia.
6. Menyaring budaya asing yang masuk sesuai dengan kepribadian bangsa.



D. Rela Berkorban
Rela berkorban adalah sikap kesediaan dengan ikhlas untuk memberikan segala sesuatu yang dimilikinya, sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri demi kepentingan bangsa dan negara.
Implementasi dari sikap rela berkorban antara lain:
1. Sikap terhadap pembangunan nasional
a. Ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dengan segenap day dan upaya.
b. Mengutamakan kewajiban daripada hak dan mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan.
c. Suka bekerja keras dan tidak mudah putus asa.
2. Sikap rela berkorban dalam kehidupan bermasyarakat
a. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi/golongan.
b. Mengadakan fasilitas secara murah/gratis kepada yang kurang mampu. (sekolah, RS, obat-obat, sembako,BBM, dsb).
c. Rela ditempatkan di daerah terpencil dalam tugasnya.\
d. Mendukung GNOTA.
e. Saling membantu sesuai denan kemampuan.
3. Sikap rela berkorban terhadap ketahanan negara
a. Rela meninggalkan keluarga, harta dan jabatan demi kemajuan bangsa dan negara.
b. Rela ebrkorban jiwa dan raga demi menjaga keutuhan bangsa dan negara.
c. Bersedia ikut pendidikan militer dan berperang melawan penjajah.
d. Memajukan sistem pertahanan dan keamanan Indonesia.
e. Menumpas segala ancaman dari dalam maupun dari luar yang mengganggu stabilitas negara.
Kendala
1. Masih adanya sikap egaois yang lebih mementingkan urusan pribadi.
2. Kurangnya kesadaran dan ikhlasnya dalam membangun bangsa dan negara (masih mengharapkan imbalan).
3. Kurang ikhlasnya dalam membantu sesama.
4. Pengaruh negatif globalisasi yang menimbulkan individualisme.\
5. Adanya kesenjangan sosial yang cukup tinggi dalam masyarakt Indonesia.
Solusi
1. Meningkatkan semangat gotong royong.
2. Meningkatkan semangat cinta tanah air dan sikap bela negara.
3. Menanamkan budaya kerja keras dan pantang menyerah.
4. Lebih mengutamakan kepentingan umum/negara.
5. Menanamkan keikhlasan dalam setiap perbuatan.
6. Melaksanakan kewajiban dan hak dengan seimbang dan oenuh tanggung jawab.
7. Menerapkan pola hidup sederhana.
8. Memanfaatkan globalisasi untuk membangun bangsa.



Kesimpulan
Dari diskusi yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan yaitu untuk menjadi warga negara yang baik, diperlukan minimal empat sikap, antara lain:
1. Menjalankan kewajiban dan hak dengan seimbang,
2. Memiliki rasa cinta tanah air,
3. Memiliki sikap bela negara,
4. Memiliki sikap rela berkorban terhadap bangsa dan negara.
Setiap warga negara seharusnya memiliki keempat sikap tersebut dan mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi kejuan bersama. Namun, dalam kenyataannya masih sulit untuk mengimplementasikannya sesuai dengan teori yang sering diucapkan. Secara umum, hal tersebut disebabkan oleh berbagai kendala sebagai berikut: Kurangnya kesadaran warga negara akan pentingnya sikap-sikap tersebut dan adanya pengaruh negatif globalisasi yang berdampak terombang-ambingnya nasib bangsa Indonesia ke era paradoksial. Dimana semakin banyak orang bisa bermewah-mewah, tetapi juga banyak anak putus sekolah, kelaparan, dan bertambahnya angka kemiskinan. Teknologi yang semakin canggih yang seharusnya dimanfaatkan untuk kemajuan negara, tetapi juga diikuti semakin banyaknya tindak kriminalitas.
Untuk itu, solusi untuk memperbaiki kehidupan di Indonesia secara umum dapat dilakukan dengan menumbuhkan kembali kesadaran meningkatkan semangat nasionalisme, sadar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dan berperan aktif dalam pembangunan nasional yang berlandaskan pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo, posting comment Anda demi perbaikan